Jumat, 25 Desember 2015

Ketahanan Pangan di Indonesia


Beberapa tahun terakhir ketahanan pangan di Indonesia merupakan masalah yang belum terselesaikan hingga saat ini. Hal ini seharusnya tidak menjadi masalah, karena negara Indonesia dikenal sebagai negara agraris yg memiliki banyak lahan yang subur serta banyak penduduk yg berprofesi sebagai petani. Namun kenyataannya saat ini hal tersebut menjadi masalah dilihat dari banyaknya negara mengimpor bahan-bahan makanan dari tahun ke tahun.

Padahal produktivitas petani kita dari tahun ke tahun meningkat seperti yg dikatakan oleh Bambang Budhianto, Direktur Perbenihan Tanaman Pangan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan mengatakan bahwa tiap tahunnya produktivitas padi Indonesia selalu mengalami peningkatan sebesar 1-3 persen. “Data dari BPS untuk padi, selama 30 tahun terakhir produksi padi kita meningkat dua kali lipat, sedangkan jagung bahkan sampai empat kali lipat.” (13/8/14).

Walaupun produktivitas petani kita meningkat, tetap saja tidak mencukupi kebutuhan pangan nasional karena pertumbuhan penduduk yang di luar kendali. Jumlah penduduk Indonesia saat ini mencapai 238.5 juta jiwa (berdasarkan Sensus 2010), Indonesia menjadi negara terbesar ke 4 dalam hal jumlah penduduk di bawah Tiongkok, India, dan Amerika Serikat. Jadi wajar, walaupun produktivitas petani kita meningkat masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional belum lagi untuk kebutuhan ekspor.



Referensi : 
  • http://www.kompasiana.com/dainsyah/akar-masalah-ketahanan-pangan-nasional-di-masa-depan_5535ac686ea834731dda42e2
  • http://ekuatorial.com/urban/english-indonesias-food-security-index-still-low#!/story=post-8334
  • https://mutosagala.wordpress.com/2012/04/04/ketahanan-pangan-di-indonesia/

Sabtu, 21 November 2015

Pemuda dan Masyarakat

PEMUDA, meraka lah yang akan membuat perubahan pada negara. Entah itu perubahan baik maupun buruk, karena suatu saat nanti mereka yang akan mengarahkan perubahan apa yang akan terjadi. Apa pun yang terjadi pada pemuda saat ini bisa menjadi prediksi atau gambaran akan masa depan yang terjadi. Tapi untuk membuat pemuda-pemuda lebih berkualitas sangat dibutuhkan peran orang tua sebagai contoh/panutan, dimulai dari lingkungan keluarga. Bahkan lingkungan disekitar tempat tinggal juga berpengaruh.

Perlu dilingkungan terkecil seperti RT/RW untuk membuat sebuah kegiatan/acara dimana para pemuda yang menjadi panitianya, tentu juga harus dibimbing oleh tokoh masyarakat sekitar untuk memberi pengarahan kepada mereka. Acara yang akan dilakukan juga harus bersifat positif, karena dengan melakukan aktivitas positif bisa mengurangi para pemuda terjerumus ke lingkungan yang negatif.

Para tokoh masyarakat juga harus pintar melakukan pendekatan kepada para pemuda, bagaimana caranya agar membuat para pemuda tertarik untuk membuat acara/kegiatan yg bermanfaat untuk masyarakat sekitar. Karena menurut saya salah satu penyebab sedikitnya para pemuda mengikuti organisasi kemasyarakatan adalah karena kegiatan yang dibuat masih memiliki tema atau konsep yang tidak beda jauh dari kegiatan-kegiatan yang sudah pernah dilakukan sebelumnya. 

Para pemuda membutuhkan sesuatu yang baru untuk mereka lakukan, tentu saja sesuatu tersebut merupakan sebuah kreatifitas dari mereka dengan arahan dari para tokoh masyarakat sekitar. Apalagi dengan perkembangan teknologi saat ini, akan lebih banyak konsep-konsep kegiatan yang bisa dibuat. Dan pada akhirnya teknologi yang ada akan menjadi lebih bermanfaat. 

Kamis, 22 Oktober 2015

Pesebaran Penduduk yang Belum Merata


Persebaran Penduduk Belum Merata
Persebaran penduduk di Indonesia tidak merata baik persebaran antar pulau, propinsi, kabupaten maupun antara perkotaan dan pedesaan. Pulau Jawa dan Madura yang luasnya hanya ±7% dari seluruh wilayah daratan Indonesia, dihuni lebih kurang 60% penduduk Indonesia.

Perkembangan kepadatan penduduk di Pulau Jawa dan Madura tergolong tinggi yaitu tahun 1980 sebesar 690 jiwa tiap-tiap kilometer persegi, tahun 1990 menjadi 814 jiwa dan tahun 1998 menjadi 938 jiwa per kilo meter persegi (km2). Jika kondisi ini dibiarkan diperkirakan angka tersebut akan cenderung meningkat diwaktu yang akan datang. Akibat dari tidak meratanya penduduk yaitu luas lahan pertanian di Jawa semakin sempit. Lahan bagi petani sebagian dijadikan permukiman dan industri. Sebaliknya banyak lahan di luar Jawa belum dimanfaatkan secara optimal karena kurangnya sumber daya manusia. Sebagian besar tanah di luar Jawa dibiarkan begitu saja tanpa ada kegiatan pertanian. Keadaan demikian tentunya sangat tidak menguntungkan dalam melaksanakan pembangunan wilayah dan bagi peningkatan pertahanan keamanan negara.

Faktor-faktor yang menyebabkan tingginya tingkat migrasi ke pulau Jawa, antara lain karena pulau Jawa:
- Sebagai pusat pemerintahan.
- Sebagian besar tanahnya merupakan tanah vulkanis yang subur.
- Merupakan pusat kegiatan ekonomi dan industri sehingga banyak tersedia lapangan kerja.
- Tersedia berbagai jenjang dan jenis pendidikan.
- Memiliki sarana komunikasi yang baik dan lancar.

Urbanisasi yang terus terjadi menyebabkan terjadinya pemusatan penduduk di kota yang luas wilayahnya terbatas. Pemusatan penduduk di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan dan kota-kota besar lainnya dapat menimbulkan dampak buruk terhadap lingkungan hidup seperti:
  • Munculnya permukiman liar.
  • Sungai-sungai tercemar karena dijadikan tempat pembuangan sampah baik oleh masyarakat maupun dari pabrik-pabrik industri.
  • Terjadinya pencemaran udara dari asap kendaraan dan industri.
  • Timbulnya berbagai masalah sosial seperti perampokan, pelacuran dan lain-lain.

Oleh karena dampak yang dirasakan cukup besar maka perlu ada upaya untuk meratakan penyebaran penduduk di tiap-tiap daerah.
Upaya-upaya tersebut adalah:
1. Pemerataan pembangunan, cara yg satu juga memiliki resiko. Jika sistem pada daerah yg sedang dibangun kurang/tidak tepat hanya akan menambah masalah lagi, khususnya terhadap lingkungan.
2. Penciptaan lapangan kerja di tiap-tiap daerah yang jarang penduduknya dan perdesaan.
3. Pemberian pemyuluhan kepada masyarakat tentang pengelolaan lingkungan alamnya.