Rabu, 01 Juni 2016

Pendidikan Karakter Untuk Bangsa Indonesia Lebih Maju 10 Sampai 15 Tahun Kedepan

Secara umum untuk mewujudkan pendidikan karakter bangsa dapat dilakukan melalui pendidikan formal, non formal, dan informal yang saling melengkapi dan mempercayai dan diatur dalam peraturan dan undang-undang. 

Untuk pendidikan formal seperti sekolah, sepertinya tidak perlu menambah mata pelajaran khusus untuk pendidikan karakter. Hal itu bisa dilakukan disela-sela kegiatan belajar mengajar, tentu kita pasti pernah mengalami dimana ketika kegiatan belajar sedang berlangsung tiba-tiba guru mengaitkan materi yang diajarkan dengan penerapannya dikehidupan sehari-hari dan pasti ada semacam pesan moral yang disampaikan oleh sang guru.

Pendidikan non formal dan informal juga mempunyai peranan penting untuk membangun karakter seseorang. Keluarga dan lingkungan sekitar seseorang tinggal contohnya, di dalam keluarga dimana karakter awal seseorang terbentuk. Mulai dari bagaimana orang tua mengajarkan hal-hal yang baik, keadaan internal keluarga yang entah baik atau pun buruk. Lingkungan sekitar, seperti lingkungan sekitar tempat tinggal, orang-orang yang ada disekitar selain keluarga. Lingkungan baik tercipta dari orang-orang yang baik dan akan melahirkan orang yang baik juga.

Bangsa Indonesia sebenarnya sudah punya modal untuk lebih maju 10 sampai 15 tahun kedepan, yaitu Pancasila. Masalah moral yang sering terjadi belakangan ini salah satu penyebabnya adalah karena penerapan nilai-nilai Pancasila mengalami penurunan beberapa tahun terakhir. Seperti yang kita tahu Pancasila merupakan dasar negara dan juga sebagai ideologi bangsa, Pancasila lah karakter Bangsa Indonesia dari dulu.

Maka untuk membangun karakter bangsa agar lebih baik, perlu ditangkatkan lagi penerapan nilai-nilai Pancasila dari sila pertama sampai sila kelima. Berikut merupakan nilai-nilai yang terkandung pada masing-masing sila Pancasila : 

1. Sila Pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa
    Percaya bahwa adanya Tuhan, beriman dengan menganut salah satu agama. Menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhkan diri dari apa saja yang dilarang dalam agama.

2. Sila Kedua, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
    Pada dasarnya derajat manusia itu sama, perlakukan lah seseorang sebagaimana kita ingin diperlakukan. Tidak memaksa kehendak pribadi dengan melanggar hak orang lain.

3. Sila Ketiga, Persatuan Indonesia
    Cinta dan bangga akan Negara Indonesia. Walaupun berbeda-beda tetap menjunjung tinggi nilai persatuan dan kesatuan.

4. Sila Keempat, Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan dan Perwakilan
  Hargai pendapat orang lain apapun itu. Selesaikan masalah dengan cara musyawarah, tidak dengan kekerasan.

5. Sila Kelima, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
    Bersikap adil dalam memutuskan dan menentukan sesuatu, tidak memihak ke pihak manapun. Nilai segala sesuatu dengan objektif.