Selasa, 21 November 2017

Pengertian DKV, Sejarah DKV, dan Perbedaannya Dengan Seni Murni

Pengertian Desain Komunikasi Visual


Menurut Suyanto, bahwa Desain Komunikasi Visual ini diartikan sebagai sebuah seni serta komunikasi yang digunakan kebutuhan bisnis dan industri. Ketrampilan ini bisa meliputi periklanan dan penjualan produk, menciptakan identitas visual untuk institusi, produk dan perusahaan. Serta lingkungan grafis, desain informasi, dan secara visual melengkapi pesan dalam publikasi.

Menurut Michael Kroeger, bahwa Visual Communication merupakan latihan teori dan konsep-konsep. Konsep tersebut dihasilkan melalui tema-tema visual dengan menggunakan warna, bentuk, garis dan penjajaran.

Menurut Danton Sihombing, bahwa desain grafis mempekerjakan berbagai perangkat seperti marka, simbol, uraian verbal yang ditampilkan lewat tipografi dan gambar. Visualisasi tersebut ditampilkan baik dengan teknik fotografi ataupun ilustrasi. Dan juga, beberapa perangkat tersebut diterapkan dalam dua fungsi, sebagai perangkat visual dan perangkat komunikasi.


Sejarah Desain Komunikasi Visual


Sejak jaman prasejarah manusia telah mengenal dan mempraktekkan komunikasi visual. Bentuk komunikasi visual pada jaman ini antara lain adalah piktogram yang digunakan untuk menceritakan kejadian sehari-hari pada Jaman, bentuk lain adalah hieroglyphics yang digunakan oleh bangsa Mesir.

Kemudian seiring dengan kemajuan jaman dan keahlian manusia, bentuk-bentuk ini beralih ke tulisan seperti prasasti dan buku. Dengan perkembangan kreatifitas manusia, bentuk tulisan ini berkembang lagi menjadi bentuk-bentuk yang lebih menarik dan komunikatif seperti seni panggung dan drama.

Desain komunikasi visual berkembang sekitar tahun 1950-an. Jika seseorang hendak menyampaikan atau mempromosikan sesuatu secara visual, maka ia harus menggunakan jasa dari bermacam-macam seniman spesialis. Spesialis-spesialis ini antara lain adalah seniman visualisasi, tipografer dan ilustrator.


Perbedaan Desain Komunikasi Visual dengan Seni Murni


Seniman murni bertujuan lebih untuk memuaskan diri, sedangkan desainer harus menggerakkan sekelompok orang untuk menghadiri suatu acara, mengikuti petunjuk, memahami peta suatu lokasi atau membeli suatu produk. Desain komunikasi visual memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan kita sehari-hari. Kemanapun kita pergi, kita akan menjumpai informasi-informasi yang berkomunikasi secara visual. Tanda-tanda dan rambu-rambu lalu lintas, poster-poster promosi tentang restoran, hotel dan lain sebagainya. Desain komunikasi visual harus dapat dimengerti oleh semua orang, sedangkan dalam seni murni lebih bersifat emosional, dimana maksud dari seniman itu tidak harus dapat diartikan dan dibaca oleh orang lain.

Desain Komunikasi Visual

Mata Kuliah   : Desain Permodelan Grafik
Nama             : Dany Permadi
NPM                : 51415593
Kelas               : 3IA21
Nama Dosen : Syefani Rahma Deski

Jurnal Nasional


PENGERTIAN DAN FUNGSI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

Desain komunikasi visual adalah desain yang mengkomunikasikan informasi dan pesan yang ditampilkan secara visual. Desainer komunikasi visual berusaha untuk mempengaruhi sekelompok pengamat. Mereka berusaha agar kebanyakan orang dalam target group (sasaran) tersebut memberikan respon positif kepada pesan visual tersebut. Oleh karena itu desain komunikasi visual harus komunikatif, dapat dikenal, dibaca dan dimengerti oleh target group tersebut. Seorang desainer komunikasi visual yang profesional harus memiliki pengetahuan dan kemampuan yang luas tentang komunikasi visual. Selain visualisasi dan bakat yang baik dalam berkomunikasi secara visual, ia juga harus mempunyai kemampuan untuk menganalisa suatu masalah, mencari solusi masalah tersebut dan mempresentasikan secara visual. Alat-alat canggih seperti komputer dan printer yang up-to-date hanya berfungsi sebagai sarana untuk meningkatkan produktifitas. Dalam perkembangannya selama beberapa abad, desain komunikasi visual mempunyai tiga fungsi dasar, yaitu sebagai sarana identifikasi, sebagai sarana informasi dan instruksi, dan yang terakhir sebagai sarana presentasi dan promosi.

a.       Desain Komunikasi Visual sebagai sarana identifikasi


Fungsi dasar yang utama dari desain komunikasi visual adalah sebagai sarana identifikasi. Identitas seseorang dapat mengatakan tentang siapa orang itu, atau dari mana asalnya. Demikian juga dengan suatu benda atau produk, jika mempunyai identitas akan dapat mencerminkan kualitas produk itu dan mudah dikenali, baik oleh produsennya maupun konsumennya. Kita akan lebih mudah membeli minyak goreng dengan menyebutkan merek X ukuran Y liter daripada hanya mengatakan membeli minyak goreng saja. Atau kita akan membeli minyak goreng merek X karena logonya berkesan bening, bersih, dan “sehat”.

b.      Desain Komunikasi Visual sebagai sarana informasi dan instruksi


Sebagai sarana informasi dan instruksi, desain komunikasi visual bertujuan menunjukkan hubungan antara suatu hal dengan hal yang lain dalam petunjuk, arah, posisi dan skala; contohnya peta, diagram, simbol dan penunjuk arah. Informasi akan berguna apabila dikomunikasikan kepada orang yang tepat, pada waktu dan tempat yang tepat, dalam bentuk yang dapat dimengerti, dan dipresentasikan secara logis dan konsisten. Simbol-simbol yang kita jumpai sehari-hari seperti tanda dan rambu lalu lintas, simbol-simbol di tempat-tempat umum seperti telepon umum, toilet, restoran dan lain-lain harus bersifat informatif dan komunikatif, dapat dibaca dan dimengerti oleh orang dari berbagai latar belakang dan kalangan. Inilah sekali lagi salah satu alasan mengapa desain komunikasi visual harus bersifat universal.

c.       Desain Komunikasi Visual sebagai sarana presentasi dan promosi


Tujuan dari desain komunikasi visual sebagai sarana presentasi dan promosi adalah untuk menyampaikan pesan, mendapatkan perhatian (atensi) dari mata (secara visual) dan membuat pesan tersebut dapat diingat; contohnya poster. Penggunaan gambar dan kata-kata yang diperlukan sangat sedikit, mempunyai satu makna dan mengesankan. Umumnya, untuk mencapai tujuan ini, maka gambar dan kata-kata yang digunakan bersifat persuasif dan menarik, karena tujuan akhirnya adalah menjual suatu produk atau jasa.


Jurnal Internasional

Communication Design, Interdisciplinary and Graphic Design Research (formerly Iridescent) is the official publication of ico-D. Communication Design invites academics, scholars, educators, and researchers from disciplines related to communication design to submit their work for consideration. The editors will consider papers from a range of disciplines related to graphic and communication design, including but not restricted to: cultural geography, cultural studies, education, ethnography, design history, journalism, museum studies, semiotics and linguistics, psychology, and sociology.
Communication Design is an international, peer-reviewed publication which aims to develop and critically examine the emerging discourses in research related to contemporary communication and graphic design practice, education and methods as well as their history, theory and criticism. It features theoretical, historical and applied research in communication design, exploring both analogue and digital forms. Areas of emphasis include: craft and critical practice, pedagogy and curriculum development, typography and image-making, book arts and publishing, information visualisation and digital spaces, sustainability and social design, politics and popular culture.

Communication Design aims to enhance this new strategy by emphasising cross- and trans-disciplinary thinking and by including non-traditional academic approaches such as visual essays, archive features, and professional practice case studies. In this way, practice becomes central to the Journal’s rationale.

SUBJECTS COVERED BY THIS JOURNAL
Graphic and communication design; interdisciplinary research with an emphasis in graphic and communication design but including, for example: cultural geography, cultural studies, education, ethnography, design history, journalism, museum studies, semiotics and linguistics, psychology, and sociology.

ANALISIS

Rangkuman

Pada jurnal nasional membahas tentang apa itu desain komunikasi visual dan fungsi dari desain komunikasi visual itu sendiri, dimana fungsi tersebut adalah sebagai sarana identifikasi, informasi, dan presentasi. Sedangkan untuk jurnal internasional membahas secara singkat  tentang bagaimana desain komunikasi visual itu bekerja.

Kelebihan

Kelebihan dari jurnal nasional adalah penjelasannya yang detail, tidak hanya membahas tentang definisi, tetapi juga contoh dari pembahasan. Untuk jurnal internasional adalah topik pembahasan yang diangkat merupakan topik yang jarang ditemukan di jurnal manapun, sehingga menambah wawasan baru bagi pembaca.

Kekurangan

Kekurangan untuk kedua jurnal ini adalah ruang lingkup pembahasan yang kurang luas dari topik yang diangkat.

Kesimpulan

Desain Komunikasi Visual sedang dalam keadaan perlu digunakan untuk segala bidang. Karena dengan menggunakan DKV untuk menjelaskan suatu bisa menjadi lebih menarik sehingga mudah dipahami dan tepat sasaran.

URL

http://www.ico-d.org/projects/journal-of-communication-design
http://sinta2.ristekdikti.go.id/journals/detail?id=180