Rabu, 21 Maret 2018

Review Proses Pembuatan Game


Mata Kuliah - Pengantar Teknologi Game
Nama - Dany Permadi
NPM - 51415593
Kelas - 3IA21
Nama Dosen - Syefani Rahma Deski

PROSES PEMBUIATAN GAME FIFA

Banyak penggemar game khususnya dia yang juga menyukai olahraga sepakbola tidak asing lagi dengan seri game FIFA atau PES. Kedua game tersebut merupakan game sepakbola yang paling diminati di dunia saat ini. Pasti banyak di antara kita yang penasaran bagaimana proses pembuatan game tersebut. Berikut adalah prosesnya.

MOTION CAPTURE

Motion Capture atau MoCap adalah sebuah cara untuk merekam pergerakan manusia secara digital. Data motion capture yang telah direkam pada model digital dalam software 3D (contoh : Maya atau 3D Studio Max) jadi pergerakan karakter digital seperti actor yang kita telah rekam. Teknologi MoCap telah digunakan pada dunia hiburan, industry perfilman dan video games untuk mendapatkan pergerakan manusia yang lebih realistis.

Motion capture, motion tracking, atau mocap adalah terminologi yang digunakan untuk mendeskripsikan proses dari perekaman gerakan dan pengartian gerakan tersebut menjadi model digital. Ini digunakan di militer, hiburan, olahraga, aplikasi medis, dan untuk calidasi cisi computer dan robot. Dalam sesi motion capture, gerakan-gerakan dari satu atau lebih aktor diambil sampelnya berkali-kali per detik, meskipun dengan teknik-teknik kebanyakan( perkembangan terbaru dari Weta menggunakan gambar untuk motion capture dua dimensi dan proyek menjadi tiga dimensi), motion capture hanya merekam gerakan-gerakan dari aktor, bukan merekam penampilan visualnya. Data animasi ini dipetakan menjadi model tiga dimensi agar model tersebut menunjukkan aksi yang sama seperti aktor.



KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN MOTION CAPTURE

  • Lebih cepat, bahkan hasil sesungguhnya bisa didapatkan.
  • Banyaknya pekerjaan tidak berbeda dengan kompleksitas atau panjang dari kinerja pada tingkat yang sama seperti ketika menggunakan teknik tradisional.
  • Gerakan yang kompleks dan interaksi fisik yang realistis.
  • Jumlah data animasi yang dapat diproduksi dalam waktu yang diberikan sangat besar bila dibandingkan dengan teknik animasi tradisional.
  • Potensi untuk perangkat lunak bebas dan solusi pihak ketiga mengurangi biaya.




FACE RECOGNITION

Face recognition adalah teknologi biometrik yang melakukan analisa melalui bentuk wajah. Media yang digunakan untuk mengenali wajah tersebut dapat menggunakan webcam atau kamera. Media tersebut terhubung dengan sistem yang akan melakukan pemindaian terhadap gambar yang didapat. Yang menjadi aspek pemindaian dalam Face Recognition adalah:
-          Jarak antara mata
-          Lebar Hidung
-          Kedalaman kelopak mata
-          Bentuk tulang pipi
-          Panjang garis rahang
-          Bentuk cekungan pada dagu
Dalam proses pembuatan game, faktor realisme menjadi hal yang penting agar memberikan kepuasan pengguna dalam memainkan game. Realisme akan memberikan kesan nyata saat pemain memainkan game. Pada game FIFA, tantangan perusahaan EA tidak hanya memberikan kesan realisme pada grafik game, namun harus mendeskripsikan detail karakter semirip mungkin dengan karakter aslinya. 






Dengan menggunakan teknik face recognition, tim  produksi mengambil sampel wajah setiap pemain bola dari seluruh club. Pemain tersebut akan difoto menggunakan 18 kamera high definition dari sudut pandang (angle) yang berbeda-beda. Selanjutnya sample foto yang didapat tersebut ditransformasi menjadi bentuk 3 dimensi untuk mendapatkan bentuk dan kontur wajah yang semirip mungkin. Tim produksi menggunakan software seperti Autodesk Maya dan Autodesk 3D Max dalam pembuatan game FIFA.






Selasa, 20 Maret 2018

Pengantar Teori Game

Mata Kuliah - Pengantar Teknologi Game
Nama - Dany Permadi
NPM - 51415593
Kelas - 3IA21
Nama Dosen - Syefani Rahma Deski

Definisi Pengantar Teori Game

Teori Game adalah suatu bentuk pendekatan matematis untuk merumuskan situasi persaingan dan konflik antara berbagai persaingan. Teori ini dikembangkan untuk menganalisa proses pengambilan keputusan dari situasi persaingan yang berbeda dan melibatkan dua atau lebih kepentingan. Kepentingan kepentingan yang bersaing dalam permintaan disebut players. Pengertian diatas memberikan anggapan bahwa setiap pemain yang terlibat di dalam permainan mempunyai kemampuan dan kebebasan untuk mengambil keputusan secara rasional.

Teori Game ini awalnya dikembangkan oleh seorang ahli matematika perancis yang bernama Emile Borel pada tahun 1921. Yang selanjutnya dikembangkan lebih lanjut oleh John Van Neemann dan Oskar Morgenstern sebagai alat untuk merumuskan perilaku ekonomi yang bersaing. John Van Neemann dan Oskar Morgenstern mengungkapkan bahwa, “Permainan terdiri atas sekumpulan peraturan yang membangun situasi bersaing dari dua sampai beberapa orang atau kelompok dengan memilih strategi yang dibangun untuk memaksimalkan kemenangan sendiri atau pun untuk meminimalkan kemenangan lawan. Peraturan-peraturan menentukan kemungkinan tindakan untuk setiap pemain, sejumlah keterangan diterima setiap pemain sebagai kemajuan bermain, dan sejumlah kemenangan atau kekalahan dalam berbagai situasi.”

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa, Teori Game adalah merupakan suatu teori yang mengedepankan konsep konsep dalam suatu permainan sebagai landasan. Dimana didalam permainan terdapat peraturan, yang secara langsung mampu menciptakan situasi bersaing dan digunakan untuk mencari strategi terbaik dalam suatu aktivitas, dimana setiap pemain didalamnya sama-sama mencapai utilitas tertinggi

Manfaat Teori Game
  1. Mengembangkan suatu kerangka utnuk pengambilan keputusan dalam situasi persaingan (kerjasama)
  2. Menguraikan metode kuantitatif yang sistematik bagi pemain yang terlibat dalam persaingan untuk memilih strategi yang tradisional dalam pencapaian tujuan
  3. Memberi gambaran dan penjelasan fenomena situasi persaingan/konflik seperti tawar menawar dan perumusan kualisi

Pengertian Game Engine

Game engine adalah sebuah sistem perangkat lunak (software) yang dirancang untuk pembuatan dan pengembangan suatu video game. Game engine memberikan kemudahan dalam menciptakan konsep sebuah game yang akan di buat. Mulai dari sistem rendering, physics, arsitektur suara scripting, A.I, dan bahkan sistem networking. Game engine dapat dikatakan sebagai jiwa dari seluruh aspek sebuah game.
Sebuah game engine dibagi lagi menjadi dua bagian besar. Yaitu API dan SDK. API ( Applicaiton Programming Interfaces ) adalah bagian operating system, services dan libraries yang diperlukan untuk memanfaatkan beberapa feature yang diperlukan. Dalam hal ini contohnya DirectX. Sementara SDK adalah kumpulan dari libraries dan API yang sudah siap digunakan untuk memodifikasi program yang menggunakan operating system dan services yang sama.

Fungsi Game Engine

Fungsi utama yang secara khusus disediakan oleh game engine meliputi mesin render (renderer) untuk grafik 2D atau 3D, mesin fisika, deteksi tabrakan (dan tanggapan tabrakan), suara, script, animasi, kecerdasan buatan, jaringan, streaming, manajemen momori, threading, dukungan lokalisasi dan layar grafik.

Contoh – contoh Game Engine

Game engine biasanya datang dengan berbagai macam jenis dan ditujukan untuk berbagai kemampuan pemrograman. Ada 3 tipe game engine yang ada saat ini, diantaranya :

1.       Roll-your-own game engine
Banyak perusahaan game kecil seperti publisher indie biasanya menggunakan engine-nya sendiri. Mereka menggunakan API seperti XNA, DirectX atau OpenGL untuk membuat game engine mereka sendiri. Di sisi lain, mereka kadang menggunakan library komersil atau yang open source. Terkadang mereka juga membuat semuanya mulai dari nol. Biasanya game engine tipe ini lebih disukai karena selain kemungkinan besar diberikan secara gratis, juga memperbolehkan mereka (para developer) lebih fleksibel dalam mengintegrasikan komponen yang diinginkan untuk dibentuk sebagai game engine mereka sendiri. Kelemahannya banyak engine yang dibuat dengan cara semacam ini malah menyerang balik developernya. Tower Games Studio membutuhkan satu tahun penuh untuk menyempurnakan game engine-nya, hanya untuk ditulis ulang semuanya dalam beberapa hari  sebelum penggunaannya karena adanya bug kecil yang sangat mengganggu.

2.       Mostly-ready game engines
Engine ini biasanya sudah menyediakan semuanya begitu diberikan pada developer/programer. Semuanya termasuk contoh GUI, physiscs, libraries model, texture dan lain-lain. Banyak dari mereka yang sudah benar-benar matang, sehingga dapat langsung digunakan untuk scripting sejak hari pertama. Game engine semacam ini memiliki beberapa batasan, terutama jika dibandingkan dengan game engine sebelumnya yang benar-benar terbuka lebar. Hal ini ditujukan agar tidak terjadi banyak error yang mungkin terjadi setelah sebuah game yang menggunakan engine ini dirilis dan masih memungkinkan game engine-nya tersebut untuk mengoptimalkan kinerja game-nya. Contoh tipe game engine seperti ini adalah Unreal Engine, Source Engine, id Tech Engine dan sebagainya yang sudah sangat optimal dibandingkan jika harus membuat dari awal. Dengan hal ini dapat menyingkat menghemat waktu dan biaya dari para developer game.

3.       Point-and-click engines
Engine ini merupakan engine yang sangat dibatasi, tapi dibuat dengan sangat user friendly. Anda bahkan bisa mulai membuat game sendiri menggunakan engine seperti GameMaker, Torque Game Builder dan Unity3D. Dengan sedikit memanfaatkan coding, kamu sudah bisa merilis game point-and-click yang kamu banget.  Kekurangannya terletak pada terbatasnya jenis interaksi yang bisa dilakukan dan biasanya hal ini mencakup semuanya, mulai dari grafis hingga tata suara. Tapi bukan berarti game engine jenis ini tidak berguna, bagi developer cerdas dan memiliki kreativitas tinggi, game engine seperti ini bisa dirubah menjadi sebuah game menyenangkan, seperti Flow. Game engine ini memang ditujukan bagi developer yang ingin menyingkat waktu pemrogramman dan merilis game-game mereka secepatnya.


Sumber