Sabtu, 13 Agustus 2016

Makalah Hari Raya

BAB I
Pendahuluan


Seperti yang kita tahu bahwa di Indonesia terdapat beberapa agama yang dianut oleh masyarakat yaitu, Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Kong Hu Cu. Di semua agama yang ada pasti terdapat hari besar untuk memperingati suatu peristiwa yang sudah terjadi dan diyakini oleh masing-masing agama yang memperingatinya. Indonesia merupakan negara yang beraneka ragam budaya dan tradisinya. Dari banyaknya tradisi yang ada, ada tradisi yang digunakan untuk memperingati hari raya keagamaan. Dimana tradisi ini sudah dilakukan sejak lama dan beda daerah beda juga tradisi yang dilakukan. Bahkan untuk memperingati hari raya banyak orang-orang yang sudah mempersiapkannya dari jauh-jauh hari. Banyak momen yang hanya terjadi pada saat hari raya, oleh karena itu hampir sebagian orang menunggu tibanya hari raya tersebut.

BAB IIPembahasan


Banyak sekali tradisi yang dilakukan pada hari raya di Indonesia dan beranekaragam. Dari banyaknya tradisi itu ada beberapa tradisi yang terkenal dan dilakukan pada hari raya keagamaan yang berbeda. Berikut ini merupakan beberapa tradisi tersebut :
    
    1.       Mudik

Mayoritas masyarakat Indonesia adalah perantau, dimana mereka pergi dari kampung halaman ke kota untuk mencari penghasilan yang cukup atau bahkan lebih. Karena aktivitas di kota membuat para perantau pisah dari keluarga mereka dan otomatis jarang berkumpul bersama keluarga. Pada momen hari raya lah mereka punya kesempatan untuk pulang ke kampung halaman mempererat tali silaturahmi dengan keluarga, saudara, sahabat, dll. Karena pada hari raya waktu libur yang didapat lebih lama dari yang lainnya, dengan waktu libur yang lebih lama itu lah para perantau bisa mudik sekaligus liburan di kampung halaman. Tradisi mudik ini merupakan tradisi masyarakat melayu tidak hanya Indonesia saja, negara tetangga juga mempunyai tradisi ini.

    2.       THR

THR atau uang saku ini sudah menjadi tradisi untuk dibagikan kepada anak-anak kecil. Hal ini juga yang paling ditunggu-tunggu. Selain itu perusahaan-perusahaan juga akan mengeluarkan THR untuk para karyawannya. hal ini juga telah menjadi ketetapan pemerintah.

    3.       Petasan/Kembang Api

Meski jauh-jauh hari sudah ada himbauan dan razia, petasan tetap muncul di sana sini. Tradisi ini susah diberantas karena sudah berakar. Setiap hari raya tiba, pasti banyak orang berjualan kembang api dan petasan. Maksud dari penggunaan petasan atau kembang api ini untuk membuat suasana hari raya lebih meriah, tetapi tetap harus menjaga keamanan dan pengawasan terhadap anak-anak pada saat menyalakannya.

    4.       Festival Rakyat

Banyak sekali festival yang diadakan untuk memeriahkan suasana hari raya dan memang biasanya hanya ada pada saat hari raya tiba saja. Berbagai macam festival seperti bazaar, pawai, dan masih banyak lagi yang lainnya.

    5.       Hidangan Khas Hari Raya

Terdapat beberapa hidangan khas yang hanya ada pada saat hari raya. Dan juga biasanya terdapat filosofi dibalik hidangan tersebut, ya memang ada keterkaitannya dengan “hanya ada pada saat hari raya saja”. Kebanyakan hidangan yang merupakan hidangan yang bisa dikategorikan hidangan mewah karena bahan yang digunakan juga merupakan bukan bahan yang biasa dihidangkan untuk hidangan rumahan.

BAB III
Kesimpulan


Dari beberapa tradisi yang dilakukan oleh masyarakat tujuannya adalah untuk menyambut datangnya hari raya dan membuat suasana pada hari itu lebih meriah, sehingga lebih berkesan dan akan diingat oleh masyarakat. Dan juga perlu diingat, tidak perlu melakukannya secara berlebihan agar suasana dan hikmatnya dari hari raya itu juga tidak hilang. Karena hari raya ini kaitannya dengan agama, antara urusan manusia dengan penciptanya .


Referensi
  • https://id.theasianparent.com/tradisi-lebaran/4/

Kamis, 11 Agustus 2016

Rangkuman Ilmu Budaya Dasar BAB 11

MANUSIA DAN HARAPAN

    A.      Pengertian Harapan
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan agar sesuatu terjadi, sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan mengangkut masa depan.

    B.      Apa Sebab Manusia Mempunyai Harapan?
Ada dua factor yang menyebabkan manusia mempunyai harapan, yaitu :
1.       Dorongan kodrat : dorongan dari dalam diri manusia yang sifatnya alamiah, seperti keinginan untuk tertawa, menghibur diri, mempunyai keturunan, dsb.

2.       Dorongan kebutuhan hidup        : kebutuhan hidup yang dimaksud seperti kabutuhan jasmani(sandang, pangan, papan) dan kebutuhan rohani(ketenangan batin, hiburan, keberhasilan).

Dengan adanya dua faktor tersebut maka manusia akan mempunyai harapan, harapan manusia berbagai macam, meliputi :
1.       Kelangsungan hidup
2.       Keamanan
3.       Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai
4.       Diakui di lingkungan
5.       Perwujudan cita-cita

    C.      Kepercayaan
Kepercayaan berasal dari kata percaya yang artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Maka segala sesuatu yang sudah jelas kebenarannya layakatau patutuntuk dipercaya.

    D.      Berbagai Kepercayaan dan Usaha Meningkatkannya
Kepercayaan dapat dibedakan atas :

1.       Kepercayaan pada diri sendiri
Percaya terhadap diri sendiri pada hakekaktnya percaya terhadap Tuhan. Kita percaya bahwa diri kita tidak salah, kita benar, dan kita mampu.

2.       Kepercayaan kepada orang lain
Percaya kepada orang lain sudah tentu percaya terhadap kata hatinya, perbuatan yang sesuai dengan kata hati, dan juga kebenarannya.

3.       Kepercayaan kepada pemerintah
Kita hidup di dalam sebuah Negara dan juga beserta pemerintahannya. Apapun kebutusan/kebijaksanaan pemerintah yang sifatnya benar kita harus dukung. Dengan kita mendukung pemerintah kita juga percaya terhadap pemerintah

4.       Kepercayaan terhadap Tuhan
Kepercayaan terhadap Tuhan itu penting, karena keberadaan manusia itu bukan dengan sendirinya, melainkan diciptakan oleh Tuhan. Manusia percaya dan mengakui akan adanya zat yang maha tinggi yang menciptakan segalanya di dunia ini. 

Rangkuman Ilmu Budaya Dasar BAB 10

MANUSIA DAN KEGELISAHAN

    A.      Pengertian Kegelisahan
Kegelisahan berasal dari kata gelisah yang berarti tidak tentram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, dan cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan perasaan gelisah itu sendiri.

    B.      Sebab-sebab Orang Gelisah
Jika dicermati, penyebab orang gelisah adalah karena pada hakekatnya orang takut kehilangan akah hak-haknya. Hal itu adalah akibat dari ancaman, baik ancaman dari luar maupun dari dalam.

    C.      Usaha-usaha Orang Mengatasi Kegelisahan
Mengatasi kegelisahan harus dimulai dari diri sendiri, yaitu kita harus bersifat tenang. Dengan sikap tenang kita dapat berpikir jernih, sehingga segala            kesulitan akan lebih mudah diatasi.
  
    D.      Keterasingan
Keterasingan berasal dari kata asing yang artinya tidak dikenal orang. Berarti keterasingan itu sendiri adalah hal-hal yang berhubungan dengan tersisihkan dari pergaulan, terpencil atau terpisah dari yang lain. Seseorang bisa diasingkan oleh lingkungan sekitar karena perbuatannya atau perilakunya yang mengganggu atau mengusik orang lain.

    E.       Kesepian
Kesepian berasal dari kata sepi yang artinya sunyi atau lengang. Sehingga kesepian berarti merasa sunyi atau lengang, tidak berteman. Kesepian dan keterasingan memiliki hubungan, jika seseorang diasingkan oleh lingkungan sekitar, maka timbul lah rasa kesepian pada diri orang itu.

    F.       Ketidakpastian
Ketidakpastian berasal dari kata tidak pasti yang artinya tidak menentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa asal-usul yang jelas. Ketidakpastian artinya keadaan yang tidak pasti, tidak tentu, tidak jelas arahnya.

    G.     Sebab-sebab Terjadinya Ketidakpastian
Penyebab yang sering terjadi adalah karena seseorang tidak dapat berpikir dengan baik dan jernih, sehingga orang tersebut lebih cenderung berpikir kearah yang tidak pasti dan negatif. Penyebab orang bisa berpikir tidak pasti, antara lain :

1.       Obsesi
Obsesi merupakan gejala neurosa jiwa, yaitu adanya pikiran atau perasaan tertentu yang terus-menerus, biasanya tentang hal-hal yang tidak menyenangkan.

2.       Phobia
Phobia adalah rasa ketakutan yang tidak terkendali, tidak normal, kepada suatu hal yang tanpa diketahui penyebabnya.

3.       Kompulasi
Kompulasi adalah adanya keragu-raguan tentang apa yang telah dikerjakan, sehingga ada dorongan yang tidak disadari melakukan perbuatan yang sama berkali-kali.

4.       Histeria
Histeria adalah neurosa jiwa yang disebabkan oleh tekanan mental, kekecewaan, pengalaman pahit yang menekan, kelamahan syaraf, tidak mampu menguasai diri, sugesti dari sikap orang lain.

5.       Delusi
Delusi adalah sikap yang menunjukan pikiran yang tidak beres, karena berdasarkan suatu keyakinan palsu. Tidak dapat memakai akal sehat, tidak ada dasar kenyataan dan ridak sesuai dengan pengalaman.

6.       Halusinasi
Halusinasi merupakan khayalan yang terjadi tanpa rangsangan panca indra. Dengan sugestu seseorang dapat juga berhalusinasi.

7.       Keadaan Emosi
Dalam keadan tertentu keadaan emosi sangat berpengaruh. Ketika seseorang tidak bisa mengendalikan emosinya maka sikap seseorang akan tidak terkendali juga.

    H.      Usaha-usaha Penyembuhan Keidakpastian

Ketidakpastian berasal dari pikiran yang kacau, seseorang bisa berpikiran kacau pun ada penyebabnya. Untuk menyembuhkannya tergantunga kepada mental si penderita, andai pun penyebab sudah diketahui kemungkinan untuk sembuh juga tidak seratus persen. Jika hal itu memang benar-benar terjadi, sebaiknya lakukan konsultasi dengan seorang psikolog.

Rangkuman Ilmu Budaya Dasar BAB 9

MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB

    A.      Pengertian Tanggung Jawab
Tanggung jawab menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Yang artinya adalah menanggung dan memikul segala sesuatu, memberikan jawab dan menanggung akibat dari suatu perbuatan. Tanggung jawab ada berdasarkan kesadaran manusia, manusia sadar bahwa segala perbuatannya pasti ada dampak yang terjadi setelahnya. Maka segala perbuatan manusia pasti ada tanggung jawabnya, entah itu antara sesame manusia maupun antara manusia dan Tuhan.

    B.      Macam-macam Tanggung Jawab
1.       Tanggung Jawab Terhadap Diri Sendiri
Tanggung jawab terhadap diri sendiri menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Mempertanggungjawabkan segala perbuatan yang berdampak terhadap dirinya sendiri.

2.       Tanggung Jawab Terhadap Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan terdekat dari manusia. Setiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya. Tanggung jawab itu menyangkut nama baik keluarga.

3.       Tanggung Jawab Terhadap Masyarakat
Manusia merupakan makhluk social, yang artinya manusia juga membutuhkan manusia lain. Jadi kita harus siap bertangung jawab terhadap segala perbuatan kita terhadap masyarakat.

4.       Tanggung Jawab Terhadap Bangsa/Negara
Setiap manusia adalah warga dari suatu negara. Segala tindakan atau perbuatan yang tidak sesuai dengan norma-norma yang ada pada negara tersebut akan diproses sesuai ketentuan yang ada.

5.       Tanggung Jawab Terhadap Tuhan
Semua yang ada di dunia ini adalah milik Tuhan, begitu pn dengan manusia. Segala tindakan manusia ada ganjarannya dari Tuhan yang dituangkan melalui kitab suci yang ada diberbagai agama.

    C.      Pengabdian dan Pengorbanan
1.       Pengabdian
Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat atapun tenaga sebagai bentuk kesetiaan, cinta, kasih saying, hormat, ataupun satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas.

2.       Pengorbanan

Pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung unsure keikhlasan dan tidak mengandung pamrih.

Rangkuman Ilmu Budaya Dasar BAB 8

MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP

    A.      Pengertian Pandangan Hidup
Pandangan hidup artinya pendapat/pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia ini. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya. Pandangan hidup dibagi menjadi 3 macam :
1.       Pandangan hidup yang berasal dari agama, mutlak kebenarannya.
2.       Pandangan hidup yang berupa ideologi yang sesuai dengan norma dan budaya yang ada.
3.       Pandangan hiduphasil renungan yang relative kebenarannya.

    B.      Cita-cita
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang dimaksud dengan cita-cita adalah keinginan, harapan, tujuan yang selalu ada dalam pikiran sesorang dan akan didapat pada masa mendatang. Untuk mencapai cita-cita tersebut ada 3 faktor yang harus diperhatikan, yaitu :
1.       Orang yang memiliki cita-cita
2.       Kondisi yang dihadapi selama mencapai apa yang dicita-citakan
3.       Seberapa tinggi cita-cita yang ingin dicapai.
Maka, semakin tinggi cita-cita sesorang, semakin tinggi juga usaha yang harus dilakukan untuk mencapai cita-cita tersebut.

    C.      Kebajikan
Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakikatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika. Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik dan bermoral. Atas dorongan hatinya lah manusia berbuat baik.
 Namun ketika manusia berbuat baik, tidak selamanya itu akan bersifat baik juga. Karena kebutuhan dan kondisi masing-masing manusia itu berbeda-beda, “baik buat mereka belum tentu juga baik buat kita”.

    D.      Usaha/Perjuangan
Usaha atau perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Setiap manusia harus kerja keras untuk melanjutkan hidupnya. Tanpa usaha dan perjuangan, hidup manusia belum lah sempurna. Kerja keras dapat dilakukan dengan otak/ilmu, tenaga/jasmani, atau dengan kedua-duanya. Untuk kerja keras manusia dibatasi dengan kemampuan. Karena batasan untuk masing-masing manusia itu berbeda-beda, maka ukuran kerja keras untuk setiap manusia juga berbeda-beda.

    E.       Keyakinan/Kepercayaan
Keyakinan/kepercayaan merupakan dasar dari pandangan hidup yang berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan. Ada tiga aliran filsafat, antara lain :
1.       Aliran Naturalisme
Aliran ini identik keyakinan kita terhadap Tuhan. Tuhan itulah kekuasaan tertinggi. Jika seseorang yakin akan Tuhan, maka Tuhan itu ada, begitupun sebaliknya, jika seseorang tidak yakin adanya tuhan yang ada adalah natur. Hubungan naturalisme dengan pandangan hidup adalah keyakinan manusia bermula dari Tuhan dan manusia menjalani hidupnya berdasarkan ajaran-ajaran Tuhan melalui agama-Nya. Jika manusia tidak meyakini adanya Tuhan, pandangan hidupnya berupa atheisme.

2.       Aliran Intelektualisme
Dasar aliran ini adalah logika manusia. Dengan akal manusia dapat menentukan mana yang benar dan mana yang salah. Jika aliran ini dihubungkan dengan pandangan hidup, maka pandangan hidup manusia dilandasi oleh keyakinan yang benar dan diterima oleh akal. Pandangan ini disebut juga dengan liberalisme.

3.       Aliran Gabungan
Dasar aliran ini kekuatan gaib dan juga akal. Jadi, apa yang benar menurut logika berpikir juga dapat diterima oleh hati nurani. Jika aliran ini dihubungkan dengan aliran hidup akan timbul dua kemungkinan. Antara pandangan hidup yang lebih mengedepankan ajaran Tuhan dan juga pandangan hidup yang lebih mengedepankan akalnya.

    F.       Langkah-langkah Berpandangan Hidup yang Baik

Berikut merupakan langkah-langkah berpandangan hidup yang baik :
1.       Mengenal
Mengenal merupakan tahap pertama dari setiap aktivitas manusia, begitu pun untuk berpandangan hidup yang baik. Kita harus tahu apa itu pandangan hidup dan untuk apa  pandangan hidup itu.

2.       Mengerti
Mengerti di sini dimaksudkan mengerti terhadap pandangan hidup sendiri. Itu penting, karena dengan kita mengerti kita juga akan mengikuti apa yang ada dalam pandangan hidup kita sendiri.

3.       Menghayati
Menghayati dapat diibaratkan dengan menghayati nilai-nilai apa yang terkandung di dalamnya, yaitu dengan memperluas dan memperdalam pengetahuan mengenai pandangan hidup itu sendiri.

4.       Meyakini
Ketika sudah mengetahui kebenaran pandangan hidup kita juga harus yakin terhadap pandangan hidup kita sendiri. Karena dengan meyakini kita akan terus berpedoman atas pandangan hidup yang kita pegang.

5.       Mengabdi
Pengabdian juga merupakan satu hal yang penting. Dengan mengabdi kita akan merasakan manfaatnya. Sedangkan manfaat tersebut dapat dirasakan oleh kita sendiri maupun lingkungan sekitar kita dan bisa terwujud ketika kita masih hidup ataupun sesudah meninggal nanti.

6.       Mengamankan

Dalam berpandangan hidup diperlukan tindakan proteksi. Kita harus mengamankan apa yang kita yakini dari tindakan orang lain yang cenderung mengganggu. Langkah ini merupakan langkah terberat, karena pada tahap ini membutuhkan iman/keyakinan yang penuh agar kita tidak goyah.

Rangkuman Ilmu Budaya Dasar BAB 7

MANUSIA DAN KEADILAN

    A.      Pengertian Keadilan
Menurut Aristoteles keadilan adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan yang dimaksud adalah sebagai titik tengah antara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Bisa juga disebut dengan proporsional atau sesuai. Dengan kata lain keadilan bisa juga diartikan dengan “menempatkan sesuatu di tempat yang benar”.

    B.      Keadilan Sosial
Seperti yang terdapat dalam sila kelima Pancasila yaitu “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”, yang artinya bahwa manusia sebagai masyarakat akan mendapatkan perlakuan yang adil dalam bidang hukum, politik, ekonomi dan budaya. Jika semua itu terlaksana tidak akan terjadi kesenjangan sosial antara masyarakat.

    C.      Berbagai Macam Keadilan
a.       Keadilan Legal atau Keadilan Moral
Keadilan akan terwujud di masyarakat jika setiap elemen masyarakat melakukan tugas/fungsinya sesuai dengan hak dan kemampuannya. Jika ada elemen masyarakat yang melakukan sesuatu diluar fungsi/tugasnya akan menimbulkan pertentangan, begitulah keadilan legal/moral.

b.      Keadilan Distributif
Keadlian akan terlaksana bila hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal yang tidak sama diperlakukan secara tidak sama.

c.       Keadilan Komunitatif
Keadilan ini bertujuan untuk memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Jadi, semua tindakan yang tidak sesuai dengan norma yang ada dalam masyarakat akan merusak pertalian/hubungan dalam bermasyarakat.

    D.      Kejujuran
Kejujuran atau jujur artinya apa yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninya, apa yang dikatakannya sesuai dengan kenyataan yang ada. Siapapun yang berkata jujur serta bertindak sesuai kenyataan, artinya orang itu berbuat benar terlepas dari dampak yang akan terjadi.

    E.       Kecurangan
Kecurangan identik dengan ketidakjujuran. Jadi curang itu sendiri itu adalah tindakan yang dilakukan untuk mencapai sesuatu dengan cara yang tidak etis bahkan merugikan orang lain. Kecurangan sendiri didasari oleh sifat serakah manusia, dimana mereka akan mempergunakan segala cara untuk mendapatkan apa yang dia inginkan.

    F.       Pemulihan Nama Baik
Nama baik adalah tujuan orang hidup. Nama baik adalah nama yang tidak tercela. Setiap orang akan berusaha menjaga namanya agar tetap baik, terlebih lagi jika dia adalah panutan/teladan bagi masyarakat. Nama baik erat hubungannya dengan tingkah laku dan perbuatan. Jadi, nama baik itu sendiri merupakan refleksi dari perbuatan si pemilik namaitu sendiri.

    G.     Pembalasan

Pembalasan adalah suatu reaksi atas perbuatan orang lain. Pergaulan disebabkan oleh adanya pergaulan. Pergaulan yang baik akan mendapat balasan yang baik, begitupun sebaliknya. Seperti pepatah, “Apa yang kau tanam, itu lah yang akan kau petik”.

Rangkuman Ilmu Budaya Dasar BAB 6

MANUSIA DAN PENDERITAAN

    A.      Pengertian Penderitaan
Pendertiaan berasal dari kata derita yang berarti menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan dapat berupa lahir, batin, atau lahir dan batin. Penderitaan pasti akan dialami oleh setiap manusia, Tuhan memberikan kenikmatan dan juga terkadang memberikan penderitaan/kesedihan kepada manusia yang terkadang bermakna agar manusia sadar untuk tidak melupakan Sang Pencipta.

    B.      Siksaan
Siksaan dapat dibagi dua, yaitu siksaan jasmani dan siksaan rohani(psikis). Ketika sesorang mengalami siksaan yang dia alami sebenarnya adalah bentuk dari penderitaan. Contoh siksaan jasmani seperti kekerasan fisik, sedangkan siksaan rohani(psikis) seperti penyakit hati, yaitu kesepian, kebimbangan, dan ketakutan.

    C.      Kekalutan Mental
Pengertian kekalutan mental seperti gangguan jiwa akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertigkah secara kurang wajar.
Penyebab kekalutan mental :
1.            Kepribadian yang lemah
2.    Terjadinya konflik social budaya akibat norma yang berbeda antara individu dengan lingkungan sekitar.
3.       Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan social.

Terdapat dua proses kekalutan mental yang dialami seseorang:
1.  Positif : trauma yang dialami sesorang direspon dengan baik sebagai usaha atau tantangan untuk bertahan hidup.
2.     Negatif : trauma yang dialami sesorang diperlarutkan atau terlalu diratapi, sehingga menimbulkan frustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya keinginan.

    D.      Penderitaan dan Perjuangan
Setiap manusia pasti dan akan mengalami penderitaan, respon yang diberikan manusia pasti bagaimana cara untuk mengurangi atau bahkan mengilangkan penderitaan tersebut. Banyak cara yang dilakukan untuk mengurangi/menghilangkan penderitaan tersebut, yang pada akhirnya akan membuat manusia lebih kreatif. Perlu usaha dan doa yang lebih untuk melakukannya. Seperti yang kita tahu, manusia yang merencanakan dan tetap pada akhirnya Tuhan yang menentukan.

    E.       Penderitaan, Media Masa dan Seniman
Di era modern seperti sekarang kemungkinan terjadinya penderitaan lebih besar, karena penyebab terjadinya penderitaan juga bertambah seiring perkembangan jaman. Untuk media masa seperti sekarang, pemberitaan seputar penderitaan atau hal yang lainnya lebih mudah dilakukan. Jadi, akan lebih banyak berita yang tersebar dengan berbagai topic termasuk juga penderitaan. Penderitaan ditangan orang kreatif bisa disulap menjadi karya seni, seperti film, lagu, lukisan, puisi, dll. Melalui karya tersebut lah seniman mengkomunikasikan/memvisualisasikan penderitaan seperti apa yang dialami.

    F.       Penderitaan dan Sebab-sebabnya
1.       Penderitaan yang muncul akibat ulah manusia
Penderitaan yang menimpa sesorang karena perbuatan buruk yang terjadi dalam hubungan antara sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya.

2.       Penderitaan yang timbul karena penyakit, azab Tuhan
Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau azab Tuhan. Diperlukan kesabaran, tawakal, oprimisme untuk mengatasi penderitaan itu.

    G.     Pengaruh Penderitaan

Penderitaan yang dialami seseorang akan memberikan pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, bahkan rasa ingin bunuh diri. Sikap ini akan menimbulkan gairah yang kurang untuk menjalani hidup. Sikap positif, yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan merupakan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan mengatasi penderitaan itu untuk mencapai hasil/tujuan yang diinginkan.

Rangkuman Ilmu Budaya Dasar BAB 5

MANUSIA DAN KEINDAHAN

    A.      Keindahan
1.       Apa itu keindahan?
Keindahan berasal dari kata indah yang berarti bagus, cantik, enak dipandang dan sebagainya. Benda yang memiliki sifat indah adalah hasil seni atau disebut juga karya seni.
Keindahan identik dengan kebenaran, keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan selalu mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak terikat oleh individu, waktu, tempat, selera, dan daerah.

2.       Nilai Estetik
Nilai estetik ialah nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang memiliki sifat keindahan. Seperti sifat nilai pada umumnya dimana nilai keindahan tersebut ada ukuran dan masing ukuran untuk setiap orang tidaklah sama/berbeda, ukuran yang berbeda itulah dalam seni dinamakan “selera”. Terdapat 2 nilai yang penting dalam nilai estetik, yaitu nilai ekstrinsik dan nilai instrinsik. Nilai ekstrinsik adalah sifat dari benda dimana benda digunakan sebagai alat/sarana untuk suatu hal lainnya. Nilai instrinsik adalah sifat dari benda seperti tujuan/maksud benda itu dibuat.

3.       Kontemplasi & Ekstansi
Keindahan yang didasarkan pada selera seni didukung oleh factor konteplasi dan ekstansi. Kontemplasi adalah dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah, sedangkan ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, menikmati, dan merasakan sesuatu yang indah.

4.       Sebab Manusia Menciptakan Keindahan
Keindahan itu pada dasarnya alamiah, yaitu tidak berlebihan dan tidak kurang. Seniman membuat karya seni didasarkan karena motivasi dan juga banyak faktor-faktor yang membuat seniman termotivasi untuk membuat karya seni, antara lain :
-          Tata nilai yang telah using
-          Kemerosotan zaman
-          Penderitaan manusia
-          Keagungan Tuhan

5.       Keindahan Menurut Pandangan Romantik
Menurut John Keats (1795-1821) bahwa sesuatu yang indah adalah keriangan selama-lamanya, nilai estetikanya bertambah, dan tidak pernah berlalu oleh ketiadaan. Sedangkan Coleridge melihat bahwa kebiasaan mempunyai akibat terhadap daya tangkap terhadap sesuatu yang indah, dank arena itu juga dapat mempengaruhi konsep keindahan seseorang.




    B.      Renungan
Renungan berasal dari kata renung, yang berarti memikirkan sesuatu secara mendalam. Renungan merupakan hasil dari merenung. Dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori, antara lain :
1.       Teori Pengungkapan
Prinsip dasar teori ini adalah “seni adalah pengungkapan dari perasaan manusia”. Dalam seni pengungkapan tersebut dapat diwakili dengan bentuk, garis, warna, dan kata.

2.       Teori Metafisik
Menurut Plato segala karya seni dibuat berdasarkan ide dari realita duniawi. Sedangkan menurut Arthur Schipenhauer seni adalah suatu bentuk dari pemahaman terhadap realita.

3.       Teori Psikologis
Berdasarkan psikoanalisa dikemukakan bahwa prose penciptaan seni adalah pemenuhan keinginan-keinginan bawah sadar dari seorang seniman dan karya seni merupakan bentuk terselubung/diperhalus yang diwujudkan keluar dari keinginan tersebut.

    C.      Keserasian
Keserasian berasal dari kata rasi yang artinya cocok. Kata cocok sendiri mengandung unsur perpaduan, pertentangan, ukuran dan seimbang.
1.       Teori Obyektif & Teori Subyektif
Teori obyektif berpendapat bahwa keindahan atau ciri-ciri yang mencipta nilai estetik adalah sifat yang memang telah melekat pada bentuk indah yang bersangkutan, terlepas dari orang yang mengamatinya.
Teori subyektif menyatakan bahwa ciri-ciri yang menciptakan keindahan suatu benda itu tidak ada, yang ada hanya perasaan dalam diri seseorang yang mengamati suatu benda.

2.       Teori Perimbangan

Teori perimbangan tentang keindahan menurut bangsa Yunani Kuno, dipahami pula dalam arti yang terbatas, yaitu secara kualitatif yang diungkapkan dengan angka-angka. Keindahan dianggap sebagai kualita dari benda-benda yang disusun. Teori perimbangan berlaku dari abad ke-5 sampai ke abad ke-17. Teori tersebut runtuh karena desakan dari filsafat empirisme dan aliran-aliran termasuk dalam seni, bagi mereka keindahan hanyalah kesan yang subyektif sifatnya.